Kamis, 29 Desember 2011

Saat Insomnia Semalam

Begini, kalau tidur terlalu cepat. Kadang mikir, enak ya mereka yg bisa tidur tepat waktu dan bangun juga tepat waktu, tidur cukup delapan jam, atau mereka yg walau tidur terlalu cepat tapi nggak terbiasa terbangun lagi, atau mendusin.

Gue, sejak kuliah, mulai terbiasa dgn imsomnia dan jadwal tidur yg terlalu larut. Akhirnya menjadi biasa dan tidak ada rasa khawatir. Padahal, waktu kecil gue akan mengeluh bahkan nangis kalau susah tidur. 
Seperti malam ini, sepulang gawe, sesudah makan, mandi, dan setelah waktu isya selesai, gue tertidur. Memang akhir-akhir ini gue cenderung lebih mudah mengantuk saat badan sudah menempel ke kasur. Pukul 22 gue terbangun, tentu saja. Hal ini sudah pasti terjadi kalau gue tidur terlalu cepat dari biasanya karena jam tidur gue yg "normal" adalah pukul 22 ke atas. 

Setelah terbangun, gue sempet bermain dengan Blackberry gue, lalu tertidur kembali. Pukul 23 kembali terbangun untuk...kembali bermain dengan smartphone itu. Gue pun teringat kalau gue belum sikat gigi, untung sudah mandi. Setelah ditinggal tidur oleh Argo yang sebelumnya berkirim BBM dengan gue hingga pukul 24, gue berjanji pada diri sendiri paling lambat pukul 01.00 pagi gue akan tidur, jeda waktu gue habisin dengan mendengar MP3 dan melihat video-video musik favorit koleksi gue. Tapi nyatanya, sampai saat ini, pukul 2 pagi lewat, gue belum mengantuk sama sekali. Salah satu hal yang nggak gue suka saat sulit tidur adalah rasa ingin bolak-balik ke toilet karena beser, dan malam ini terjadi lagi.

Hari ini gue masih harus masuk bekerja. Pukul 5.10, saat alarm berbunyi, mungkin mata gue masih akan sulit untuk dibuka. Menjadi zombie kembali. Halo kamis!! :)

Rabu, 28 Desember 2011

L, For London!


Pagi tadi, di sebuah stasiun radio, mendengar seorang penyiar bercerita, bahwa ia perlu menabung selama satu tahun untuk bisa pergi ke 3 kota di Eropa, yaitu London, Paris, dan satu lagi Italia kalau tidak salah. Cerita tersebut diembel-embeli dengan gambaran betapa seru-nya pengalaman ia di London. Jalanan yang tidak macet, termasuk karena penduduk di sana lebih memilih mobil dengan ukuran kecil, dan cuaca yang selalu sejuk, cenderung mendung. Grrrrr, kenapa gue harus denger cerita tersebut sepagi itu. Gara-gara cerita itu, sambil nunggu bis menuju tempat kerjaan, gue mikir, penyiar itu bisa pergi ke 3 kota di Eropa dengan nabung satu tahun, berarti gue yang hanya ingin ke London aja, bias dong nabung setahun juga. Tapi, tiba-tiba, deg! Lah, dia kan orang terkenal, selain penyiar, dia juga sering muncul di televisi. Wajar dong dia bias nabung, kan penghasilannya besar. Hmmmm, kira-kira gue butuh waktu menabung berapa tahun atau puluh tahun ya untuk bisa ke Eropa, terutama Inggris, terutama lagi London. *Dalam hati berdoa* 

XYZ (2)

Just posted new writing in other site. Just said thanks for somebody. Love you love.

Sabtu, 24 Desember 2011

Am a Bornday Girl

December 24 1988-December 24 2011
Alhamdulillah, untuk kesempatan berulang tahun lagi.

Saturday, just another day with a new age
Hari ini, umur gue nambah satu lagi. Setelah 365 hari yang lalu gue merasakan hal yang sama. Ya, hanya 365-366 hari yang berputar, pagi dan malam, berlalu, hingga akhirnya umur gue bertambah, sekaligus berkurang di sisi lainnya.

Kalau berbicara soal ulang tahun, gue dulunya dibesarkan dengan perayaan kecil setiap umur gue bertambah. Hampir selalu ada pesta kecil ala keluarga dan teman-teman dekat, entah sejak dan hingga umur berapa. Hal yang pasti, dari album foto yang menjadi koleksi keluarga, paling tidak ada cukup banyak pesta ulang tahun yang terdokumentasi, bahkan bukan hanya gue sebagai anak bungsu, tetapi kakak-kakak gue lainnya. Tapi, kami hanya merayakannya saat umur sekolah dasar (kecuali kakak ketiga gue yang dari dokumentasi yang ada, gue pernah liat dia mengadakan pesta ulang tahun ke-17).

Saat SMP, tidak ada kenangan ulang tahun yang dapat gue ingat. Mungkin karena terlalu biasa atau tidak ada yang istimewa. Saat SMA, salah satu kenangan yang paling gue ingat adalah saat gue dan seorang teman yang berulang tahun pada tanggal 26 Desember (beda dua hari dengan gue) merayakan hari ulang tahun bersama gue. Saat memasuki kuliah, begitu banyak perubahan drastis. Ya, kejutan. Walau gue sudah pernah menerima kado tanpa diduga, tapi kali ini lebih berupa ucapan dari orang-orang baru dan cara yang dibentuk sedemikian rupa.

Tahun 2006, tahun pertama gue kuliah, saat umur gue masuk ke angka 18, berulang tahun namun sekaligus kehilangan seorang ayah. Tahun itu gue dapet surprise dari teman-teman baru di kosan. Mematikan lampu kamar gue, lalu yang lainnya membawakan kue tart dengan banyak lilin di atasnya. Sangat mengobati. Terima kasih.

Tahun 2007, teman-teman kampus datang ke kosan siang hari, saat gue belum mandi dan masih memakai pakaian tidur di depan tv. Mereka membawa banyak kue dan bahkan ucapan-ucapan yang ditulis di atas karton. Mengejutkan. Thanks Metha, Adhe, Lizty, Dara.

Tahun 2009, gue mengirim sms agar mendapat ucapan selamat dari Adri Nidji dan Giring Nidji. Biarlah gue yang minta, gue pikir. Dengan basa-basi membahas video klip musik terbaru mereka, akhirnya Adri membalas sms gue. Handphone yang gue pakai saat itu, tidak dalam kondisi sehat, sedikit-sedikit harus di-charge. Begitu aku meletakkannya di kamar untuk dicharge dan meninggalkannya ke luar, gue mendapat dua kejutan. Satu, dua orang teman kosan, menyiram gue dengan air yang membuat gue harus kuyup dan mandi. Dua, saat kembali ke kamar, gue melihat satu list misscalled di handphone gue. Siapa? Ternyata, Giring tidak membalas sms, tapi menelpon, dan gue nggak angkat! Cukup menyesal, bahkan hingga hari ini.

Tahun 2010, malam ulang tahun yang dilewati dengan kambuhnya badmood. Bahkan, walau gue tau teman-teman kosan ingin member surprise (ya, maaf teman-teman, gue udah tau dari kelakuan kalialn haha), gue tetap memutuskan tidur cepat. Jam 00 sekian, pintu kamar gue diketuk. Salah satu teman kosan masuk, dengan sebuah modus, lalu tiba-tiba dibelakangnya tumpukan donat berbentuk kue ulang tahun dan lilin di atasnya menyusul. Sialnya, mood gue belum kembali dan pasti membuat mereka kecewa. Mereka keluar kamar dan memberi kejutan satu lagi, Orlando. Gitar, yang hingga hari ini masih belum bisa gue mainkan dengan baik, Sangat senang akhirnya memiliki gitar impian. Makasih Kak Wulan, Ucha, Ditha, dan Nurul.

Tahun 2011, tahun di mana gue benar-benar memiliki banyak hal baru. Pekerjaan setelah lulus kuliah, Legolas, dan lainnya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, terutama di masa sekolah di mana momen pukul 12 tepat adalah saat yang sangat ditunggu hingga gue enggan untuk tidur, tahun ini, pukul 10 gue justru tertidur. Setengah dua pagi gue terbangun, dan melihat beberapa ucapan di twitter, facebook, dan sms. Lalu, gue kembali tidur, sebelum nyenyak, pukul tiga pagi gue kembali terbangun karena sebuah sms, sebuah mention, sebuah message di facebook, dan sebuah pesan BBM yang pada akhirnya menyuruh gue untuk membuka link di youtube, ulah pacar. Sebuah video dan sebuah rekaman cover lagu. Dari pacar dan dari seorang teman. Sangat suka, suka sekali. Thanks Argo dan Ninda.

Sampai jumpa pada tahun berikutnya.
Surprise tidak selalu menyenangkan, tidak selalu mengesalkan.

Sebenarnya, saat nulis postingan ini, gue serasa mengingat ada satu lagi surprise yang terjadi dalam ulang tahun gue semasa kuliah. Tapi, gue lupa. Thanks for all (much).

:)

Kamis, 22 Desember 2011

Hari Mama

Happy Mother's Day

Untuk semua perempuan bernama panggilan Ibu, dalam setiap rumah dan dalam setiap hati dari mereka yang membutuhkan kasih sayang sejati, dan bagi mereka para perempuan, calon ibu bagi anak-anak mereka kelak...

Selamat
Terima kasih atas dedikasi dan pengorbanan kalian, sejak kami hanya sebentuk benih dan berkembang menjadi janin selama sembilan bulan dalam ovarium kalian, lalu hingga kami tumbuh dewasa dan berani membantah...

Maaf, dan sekali lagi terima kasih...

Juga untuk nyokap gue.
You are the first lady in your family, your home, and our heart (:
Sorry for being just like me when you left me. Stay peace there, Momma!


Rabu, 21 Desember 2011

Hi World (2)

Hi December 21!

Three days before i was born (23 years ago)..

Hari ini (23 tahun lalu), mungkin nyokap gue lagi mules-mules karena 3 hari kemudian gue lahir.

Love you my beloved, Mom. Smooch (:

Selasa, 13 Desember 2011

Weird Day

Hari selasa yang diawali dengan serba "hectic", tapi di dalam otak gue. Bukan hectic kendaraan atau orang-orang Jakarta saat berangkat bekerja yang sudah nggak perlu dibahas lagi. Toh, malam nanti saat gue pulang gawe juga akan bertemu ke-hectic-an yang sama, selalu, setiap hari.

Hectic di sini, dalam pikiran gue, adalah karena memikirkan antara 3 tempat dan 3 pekerjaan. Dua tempat dengan pekerjaan yang gue minati dan satu dengan penghasilan yang lebih baik, namun deskripsi pekerjaanya belum bisa gue mengerti.

Memang sih, harapan gue segera dapet kerjaan yang bener-bener lebih baik, setidaknya akhir tahun atau awal tahun depan, sebagai hadiah ulang tahun gue. Tapi, nggak nutup kemungkinan juga gue menetap dengan yang sekarang. Justru, proses penentuan mana yang gue pilih itu yang bikin puyeng. Di antara takut salah pilih dan proses (birokrasi) untuk mengurus ini-itu kalau gue jadi milih yang baru.

Ya, intinya sih gitu :p

Kamis, 01 Desember 2011

December

First day of last month. Hi, December! This is our first day in this year. Goodbye November, see you again!

Senin, 28 November 2011

Tribute To Mocca

Mocca? Hampir setiap hari saya minum kopi rasa mocca dengan berbagai merk saat bekerja di depan komputer saya. Mocca, suatu rasa dari perpaduan kopi espresso, cokelat, dan susu. Unik, karena merupakan campuran dari berbagai rasa.

Mocca, kali ini bukan suatu kopi atau rasa. Tapi, Mocca, sebuah grup musik indie asal Bandung yang terdiri dari Arina, Indra, Achmad, dan Riko. Band yang pertama kali menelurkan album tahun 2003 dan melejit karena musik mereka yang tergolong unik dan menggunakan lirik full berbahasa Inggris. Lagu-lagu mereka seperti Secret Admirer, Me and My Boyfriend, dan Butterflies in My Tummy  menjadi lagu-lagu favorit yang banyak diputar di radio-radio, digunakan sebagai soundtrack film, dan tentu saja didendangkan oleh banyak orang telah membuktikan bahwa mereka merupakan band indie yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyaknya Swinging Friends (sebutan untuk penggemar Mocca) juga menunjukkan seberapa berarti band ini dalam dunia musik Indonesia.

15 Juli 2011, merupakan sebuah tanggal penting dalam sejarah Mocca. Band ini mengadakan konser tunggal, sekaligus sebagai tanda perpisahan sebelum mereka vakum untuk rentang waktu yang tidak bisa ditentukan. Keputusan ini didasari oleh keputusan Arina (Vokalis) untuk pergi ke Amerika dan juga karena kesibukan personil lainnya.

Lalu, muncul lah ide dari 2 orang perempuan, yang juga penggemar Mocca (Ninda dan Naluri) untuk membuat proyek menulis berdasarkan lagu-lagu Mocca. Proyek ini disebut Tribute To Mocca. Proyek ini menyertakan 25 penulis terpilih untuk menuliskan imajinasi dan bakat mereka dalam menulis berlatar belakang lagu Mocca. Berbagai ciri khas dan karakter menulis bercampur aduk dalam mengungkapkan isi tiap lagu. Layaknya rasa mocca, tulisan dalam novel yang telah hadir sejak tanggal 20 November 2011 ini juga menyajikan rasa yang unik dan baru. Manajemen Mocca sendiri telah bekerja sama dengan Swinging Writers (sebutan untuk penulis dalam novel ini) demi kelancaran proyek ini. Penulis-penulis yang turut andil adalah mereka yang pernah mengikuti berbagai proyek dan memiliki buku sendiri (dibantu dengan kehadiran www.nulisbuku.com).

Tribute To Mocca, sebuah buku yang sangat saya rekomendasikan untuk dimiliki. Bukan hanya untuk para Swinging Friends, namun juga untuk para penikmat literatur, musik, dan siapa pun. Buku ini mendapat endorsment dari beberapa tokoh di bidang musik (musisi) dan kalangan lainnya. Semoga buku ini dapat menambah koleksi buku bagus di rak buku Anda semua dan menjadi inspirasi bagi Anda dalam berkarya, dalam bidang musik, tulisan, atau apa saja.

Tribute To Mocca sudah dapat dipesan melalui www.nulisbuku.com dan informasi seputar buku ini dapat dilihat di blog www.tributetomocca.tumblr.com atau di grup facebook Tribute To Mocca. Bisa juga dengan mengirim mention kepada @nindasyahfi atau @naluriii.



Jumat, 25 November 2011

Pendidik

Selamat hari guru. Ya, hari ini, tanggal 25 November adalah hari para pendidik, pahlawan tanpa tanda jasa, manusia-manusia luar biasa, pentransfer ilmu, dan sosok mulia. Walau, gue sendiri gak tau sejak kapan hari guru ditetapkan, namun kenyataannya hari ini adalah hari para makhluk mulia itu.


Dulu, saat gue melamar sebagai tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Inggris, seorang penguji yang mewawancarai gue adalah wanita keturunan Cina yang sebelumnya berkuliah di Australia, sebelum akhirnya bekerja sebagai salah satu staf penting di lembaga itu. Beliau mengatakan, ada dua profesi yang sangat dihormati orang lain, bahkan mungkin oleh orang yang jabatannya lebih tinggi. Apakah dua profesi itu? Jawabannya adalah GURU dan DOKTER. Di sini jelas bahwa kedua profesi ini berhubungan dengan pendidikan dan nyawa orang lain, maka patutlah disebut sebagai dua profesi yang sangat mulia.

Hidup gue sendiri, gak bisa lepas dari kisah tentang guru dan pendidik. Nyokap gue dulunya adalah seorang kepala sekolah sekolah dasar di mana gue dan kakak gue juga bersekolah. Keadaan ini membuat gue selalu bisa melihat kegiatan nyokap saat dia ada di kantornya (bagaimana tidak, bahkan saat istirahat gue sering kali ada di ruangan nyokap). Hal ini pula yang membuat gue bisa mengenal banyak guru, teman-teman nyokap, dan pendidik dari sekolah lain saat gue diajak oleh nyokap dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan jabatannya. Lain halnya dengan bokap. Bokap adalah seorang pegawai negeri sipil di departemen pendidikan dan kebudayaan. Suatu jabatan dan lembaga yang juga sangat dekat dengan dunia pendidikan, termasuk guru. Jabatan bokap juga membuat gue sering bertemu dengan orang-orang dari dunia pendidikan karena lagi-lagi gue sering sekali diajak dalam berbagai kegiatan kedua orangtua gue. 

Ada istilah yang mengatakan bahwa bila orangtua kita adalah seorang guru atau pendidik, maka salah satu dari anak-anak mereka kemungkinan akan memiliki profesi yang sama di kemudian hari. Namun, di keluarga gue, hal ini belum terbukti. Yah, mungkin karena minat dari gue dan kakak-kakak gue yang tidak mengarah ke sana. Bahkan, keempat kakak gue tidak ada yang berkuliah di bidang yang berkaitan dengan pendidikan, apa lagi pekerjaannya. Kecuali kakak ketiga gue yang pernah menjadi guru komputer di lembaga kursus. Hanya gue, sebagai anak terakhir, yang berkuliah di jurusan yang berkaitan dengan ilmu pendidikan. Pada tahun 2006, gue memutuskan masuk jurusan Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, walau sejujurnya saat memilih jurusan ini, gue gak tau gambaran apa yang harus gue lakukan saat kuliah dan saat lulus nanti. Dari beberapa orang, gue tau bahwa jurusan ini mempersiapkan lulusan untuk bekerja di bidang pendidikan, namun tidak untuk mengajar, lebih ke arah manajemen seperti kurikulum dan penataan pendidikan. 

Selepas lulus tahun 2010, dengan bekal minat pada mata pelajaran Bahasa Inggris, gue sempet mengajar bimbel dan privat. Bimbel untuk anak SD dan privat untuk anak SMA, tentu saja untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pekerjaan ini cukup memberi pengalaman bagi gue dalam dunia mengajar. Saat magang menjelang kelulusan pun gue sempet mengajar sebagai tenaga admin dan guru Bahasa Inggris di sebuah SMK. Namun, pekerjaan ini gak berlangsung lama. Saat itu, gue berpikir passion gue sesungguhnya bukan (atau lebih tepanya belum menuju ke arah) mengajar. Januari 2011, gue diterima sebagai tenaga editor buku pelajaran, hingga saat ini. 

Namun, sekali lagi, hidup gue memang gak jauh-jauh dari cerita tentang guru dan pendidik. Selain karena kedua orangtua yang bekerja di bidang pendidikan, gue juga kuliah di kampus yang terkenal dengan jurusan kependidikannya. Bahkan, teman-teman gue pun kebanyakan adalah orang-orang dengan gelar sarjana pendidikan. Oleh karena itu, gue pengen ngucapin SELAMAT HARI GURU. Jasa kalian, para guru, tidak terkira. Memberi tahu dan berbagi ilmu, juga kasih sayang, selayaknya orangtua kedua. Terima kasih :)

*Sampai di sini, gue teringat guru-guru gue saat sekolah :) 

Kamis, 24 November 2011

Breaking Dawn Part 1

Film keempat The Twilight Saga, Breaking Dawn, berbeda dengan ketiga film sebelumnya, kali ini dibuat dalam dua bagian, Part 1 pada November 2011 dan (rencananya) Part 2 pada November 2012. Selang waktu yang terlalu lama, sih, sebenernya. Tanggal 18 November kemaren adalah tanggal pemutaran perdana film ini secara internasional. Gue sendiri baru nonton film ini 2 hari kemudian, Minggu tanggal 20 November, dan kebetulan gue sudah pernah baca novelnya sebelumnya, jadi rasa penasaran akan Part 2 gak terlalu mengganggu :D
(Walau gue emang pengen banget liat Part 2-nya buru-buru). 

Kalau ada yang bilang film ini paling bagus di antara ketiga film sebelumnya, bisa dibilang bener juga sih. Semoga Part 2-nya nanti lebih bagus dan seru kayak Harry Potter 7 yang juga dibagi dalam 2 bagian dan gue anggap part kedua dari film ketujuh HP itu lebih seru dari film-film sebelumnya. Emmm, tapi gue juga suka film pertama dari Twilight Saga ini, apa lagi pas adegan keluarga Cullen main Baseball dengan backsound lagu Muse-Supermassive Black Hole. 

Breaking Dawn, seperti film-film The Twilight Saga sebelumnya, memang bukan ditujukan untuk anak-anak. Film ini kan secara garis besar ngegambarin kisah cinta Bella-Edward (ditambah Jacob) yang sudah pasti banyak menyertakan visualisasi penulis yang gak patut diliat anak-anak. Apalagi, di film keempat ini, kisah Bella-Edward masuk ke tahap pernikahan, dan memiliki anak (Renesmee). Maka, sudah wajar, apalagi bagi gue yang sebelumnya udah baca novelnya, kalau dalam film diperlihatkan cukup banyak adegan "romance" antara Bella-Edward. Mulai dari gambaran pernikahan hingga bulan madu mereka ke Pulau Esme (Sumpe ya pulau ini indah banget! Brasil!) 

Tapi, di balik semua adegan tersebut, tetap ada cerita tentang Jacob dan kawanan serigalanya yang kali ini juga makin seru. Satu hal yang juga pasti, Taylor Lautner a.k.a Jacob Black semakin keren di film ini. Gosh! Ada juga adegan di mana Jacob terkena imprint dengan Renesmee. Hanya saja cerita lebih difokuskan ke cerita Bella-Edward-Bella-Edrward-Pernikahan mereka-kehamilan Bella. Konflik antara Bella dan tokoh lainnya tentang kehamilan Bella juga merupakan bagian cerita yang seru dan penting dalam part pertama ini. 

Ada satu hal yang gue tunggu di film ini tapi gak ketemu, yaitu soundtrack yang dibawain Bruno Mars berjudul It Will Rain. Kayaknya sampai film ini selesai lagu ini gak diputerin deh, atau mungkin untuk diputer di part kedua nanti. Bagian pertama dari film ini diakhiri dengan kisah Bella yang terbangun dalam kondisi sudah menjadi sosok vampir baru setelah "diberi" racun Edward saat Bella hampir mati setelah melahirkan Renesmee. Digambarkan di film itu, Bella terbangun dengan bola mata berwarna merah darah, ciri khas warna bola mata vampir baru, dan kemudian film berakhir pada gambaran singkat keluarga Volturi di Italia (sebenernya pas bagian keluarga Volturi ini gue sudah mau keluar bioskop, jadi gak bener2 nyimak).

Finally, i cant wait to see the next and last part of this film.. Jacob kyaaaaaa.....

Kangen dengan Lagu Ini

Tiba-tiba denger single pertama RAN-Pandangan Pertama saat streaming radio kamis pagi ini. Senyum-senyum karena emang gue suka banget lagu ini. Nih penggalan bagian rap dari Rayi yang gak pernah bisa gue ikutin, bahkan saat karaoke ngebawain lagu ini.

Yeah! Summertime, ain't a summertime
If I don't have you as mine, but you're always on my mind
In the magazine you showed up, baby girl your beauty makes my mind blow up
Your personality it's calm and friendly
The kind of girl that I would love to be with me
Once I start, no I won't fall back!
Here's my cellphone number, so please call back!


Lagu ini menjadi salah satu moodbooster hari ini. Thanks RAN :))

Rabu, 16 November 2011

Terlewati Lagi

16 Mei 2011-16 November 2011.

Legaaaaa… Udah tanggal 16 lagi aja. Kayaknya gue selalu deg-degan setiap mau masuk tanggal ini. Walau mungkin lo gak inget, dan tentu aja gue kesel kalo lo terus-terusan gak inget, tapi paling gak gue seneng dengan angka ini.

Selamat ya, Go. Selamat udah bisa masuk ke angka ini lagi, untuk yang keenam kalinya. Selamat udah bisa melewati sekian hari sampai saat ini bareng gue. Sejauh ini, lo udah bisa nge-handle apa aja yang udah lo liat dari gue. Sifat-sifat sedimikian rupa: nggak suka muji, nyebelin, suka bantah, nggak mau kalah, nggak cemburuan (tapi, lo gak tau aja sih), bawel (walau gue nggak begitu ngerasa), pemalas, tukang tidur, nggak pahaman (menurut bahasa lo), dan lain-lain yang belum lo keluhkan ke gue. Standing applause buat lo yang bisa tahan sifat-sifat tersebut di atas, entah sampai kapan :p

Oia, jangan seneng dulu ya. Berikut ini ada beberapa hal nyebelin dari lo: suka ketiduran, suka ga mandi sore, kalo gue tanya ke lo “udah makan belum?”, “udah sholat?”, “udah mandi” lo suka ngambek, suka nanya yang udah tau jawabannya cuma untuk mastiin sesuatu, maksa gue blg sesuatu “yang nggak bgt” di tlp, dan entah apa lagi yang belum ketauan :p

After all..
Tulisan ini cuma kado sepele. Sekali lagi sangat-sangat sepele untuk sebuah peringatan yang mungkin sebenernya gak penting. Tapi dari sekian tanggal 16 yang kita laluin sejak kita bersama, kali ini gue pengen buat tulisan ini. Walau gak tau juga kapan lo bisa baca. Lagian sih lo gak pernah buka blog juga.
Gih, di saat lo baca tulisan ini doa apa yang pengen lo ucapin…

Gue berdoa.. Mmmm.. Apa ya… Kasih tau gak yaaaa… Hal yang pasti doa gue gak jauh kok dari doa lo. Harapan gue ya harapan lo. Secara singkatnya sih, semoga kita masih bisa ngelewatin tanggal 16 yang berikut-berikutnya, bareng-bareng. Amin.

Go, maaf dan terima kasih. Buat apa aja, untuk yang sekarang atau pun yang nanti. Tulisan ini sih gue yakin gak ada apa-apanya. Semoga lo ngerasa bahagia dengan keadaan kita saat ini. Semoga ke depannya kita ada di alur yang semakin baik. Saling memperbaiki, saling mendukung, saling menghidupi (kalo kata lo), saling memberi harapan, saling menguatkan, saling mengingatkan, saling memaafkan, saling menyayangi, dan apa pun yang baik untuk proses ini.

Big thanks to ya. Love love love!
This Wednesday, is our 6th month anniversary.

(Dan, ternyata pagi ini lo inget, gak tau deh karena gue pancing atau inisiatif :p)

Kamis, 10 November 2011

November, Tanggal 10

10 November, 66 tahun yang lalu, di Surabaya, Jawa Timur, merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia melawan segala penjajahan dalam statusnya yang diproklamasikan untuk merdeka pada beberapa bulan sebelumnya. Tanggal tersebut juga menjadi titik awal untuk melanjutkan (sisa) perjuangan warga negara untuk mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan yang bukan hanya sebagai status dan diakui, namun merdeka di segala bidang, namun tetap dari rakyat dan untuk rakyat.

Beberapa hari sebelum tanggal 10 November 66 tahun lalu, seorang pemimpin Belanda bernama W.V.Ch. Ploegman mengibarkan bendera merah-putih-biru di depan hotel Yamato, Surabaya, tanpa seizin pemerintahan RI. Padahal saat itu telah ada perintah bahwa sang saka merah putih "wajib" dikibarkan di seluruh wilayah RI. Sekumpulan pemberani, pribumi asli, memberanikan diri untuk memaksa sisa penjajahan itu untuk rela mengakui kedaulatan negara Indonesia, dengan cara menurunkan bendera Belanda. Tidak adanya kesepakatan dalam perundingan menciptakan awal perkelahian. Pemimpin Belanda itu tewas tercekik oleh seorang pribumi, yang kemudian juga tewas oleh pengawal sang pemimpin. Lalu, beberapa pemuda lainnya berinisiatif untuk memanjat ke tiang bendera, lalu merobek bagian warna biru dari bendera Belanda, sehingga menjadi sebuah bendera berwarna merah dan putih.

Setelah insiden hotel Yamato, terjadi berbagai insiden antara Indonesia dan pihak penjajah, termasuk Inggris. Puncaknya, terbunuhnya Brigadri Jendral Mallaby yang membuat pihak Inggris marah besar dan mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945 agar warga negara RI menghentikan perlawanan, namun ditentang oleh warga negara RI sendiri. Hal ini membuat pihak lawan melancarkan serangan ke berbagai wilayah Surabaya dan mewaskan hingga ribuan orang. Peperangan ini memunculkan rasa nasionalisme bagi warga negara di wilayah RI lainnya, sehingga memunculkan gerakan serupa untuk mengusir penjajahan. Banyaknya korban yang berjatuhan dalam usaha memerdekakan bangsa, membuat hari itu ditetapkan sebagai hari pahlawan.

66 tahun yang lalu. Itulah contoh pergerakan kepahlawanan yang muncul. 66 tahun kemudian, saat ini, pasti definisi baru tentang pahlawan lebih banyak bermunculan. Mungkin, seperti gue sendiri, bisa mendefinisikan pahlawan itu seperti karakter Peter Petrelli yang diperankan oleh Milo Ventimiglia dalam serial Heroes. Ada lagi, yang sudah sering didengar adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yaitu guru. Lain lagi mungkin mendefinisikan sosok ayah dan ibu sebagai pahlawan, atau para atlet yang berjuang mengharumkan nama bangsa. Semua pendapat benar, apa lagi kita hidup di negara yang sudah merdeka. Bayangkan jika kita hidup di masa 66 tahun lalu, maka apa definisi pahlawan yang akan muncul di pikiran kita? Maka, berbahagialah kita tak harus hidup di masa 66 tahun lalu, dan menikmati masa yang sudah demikian maju karena awalnya diperjuangkan kemerdekaaannya.

Selamat hari pahlawan! Siapa pun itu, baik dulu maupun sekarang.

Kamis, 03 November 2011

Kenyang, Wuh!

Campurkan nasi kalian dengan kuah sayur atau lauk yang ada. Ini trik agar makanan kalian bisa habis walau jumlahnya banyak. Jadi gini, masukin aja nasinya ke dalam mangkuk sayurnya itu. Jadi, nasinya kan bercampur air, nggak kerasa banyaknya.

Trik ini, gue patenkan setelah pengalaman gue siang ini yang makan dengan soto ayam dan nasi dengan porsi ala atlet WWF (dibaca: banyak banget). Asumsi gue sih, karena yang makan di sana kebanyakan para lelaki, maka si mbak wartegnya kebiasaan ngasih porsi nasi dengan pukulan rata serata nafsu makan para lelaki. Padahal, gue udah bilang "Mbak, nasinya setengah aja ya. Setengah." Tapi, nyatanya kayak ukuran "satu". 

Maka, coba praktikkan trik di atas tadi, karena gue berhasil menghabiskan nasi dengan porsi metal itu ahaha..
*sok detektif*

Dan, nyatanya sekarang gue kekenyangan yang berkorelasi dengan mules dan ngantuk. Wuuhhhh!

Jumat, 28 Oktober 2011

Sumpah Semangat!!

Ada 3 hal penting yang masuk catatan untuk hari ini. Pertama, ini adalah hari jumat yang berarti hari terakhir kerja sebelum weekend dan akhirnya kembali kerja. Kedua, ini tanggal 28 a.k.a pay day alias hari gajian. Ketiga, berhubungan dengan tanggal 28 Oktober juga adalah bahwa hari ini peringatan Sumpah Pemuda.

Jujur, gue sendiri nggak apal urutan isi sumpah pemuda (pemuda macam apa ini!!), semacam harus diingatkan dan ditulis, lalu ditempel pake post it di komputer kantor biar bisa inget. Paling seneng, berhubungan dengan hari Sumpah Pemuda adalah waktu ngebacain timeline twitter yang dipenuhi dengan "postingan semangat" dari mereka "yang merayakan" sumpah pemuda. Mulai dari akun twitter milik Pak Menkominfo Tifatul Sembiring yang me-retweet mention dari beberapa followers-nya tentang definisi pemuda menurut pandangan mereka masing-masing. Isi timeline Pak Menteri itu, sungguh, bisa ngebuat gue ngerasain bahwa ini benar-benar tanggal 28 Oktober. Definisi pemuda yang unik-unik dan ditanggapi juga dengan kalimat unik dari Pak Menteri satu ini. Lalu, ada juga teman gue yang nulis bahwa "Pemuda jangan cuma memerdekakan bangsa, tapi juga memerdekakan hatinya, simpan sumpahmu untuk pernikahan kita nanti." Sukses sekali twitt ini!! Sukses membuat gue tersenyum.

Semoga akhir bulan Oktober ini, khususnya bertepatan dengan hari ini, berjalan lancar dan menyenangkan bagi semua. Buat pemuda, pemudi, atau pun yang sudah bukan pemuda-pemudi. Semoga Jumat-nya selalu dipenuhi semangat dan euforia menyambut akhir minggu. Yeah we love friday...

Kamis, 27 Oktober 2011

Blogger Day

Selamat hari blogger. Kepada siapa pun yang punya blog dan hobi blogging, selamat!!!

Rabu, 26 Oktober 2011

Selasa, 25 Oktober 2011

Einstein's Quotes


Collected Quotes from Albert Einstein
  • "Any intelligent fool can make things bigger, more complex, and more violent. It takes a touch of genius -- and a lot of courage -- to move in the opposite direction."
  • "Imagination is more important than knowledge."
  • "Gravitation is not responsible for people falling in love."
  • "I want to know God's thoughts; the rest are details."
  • "The hardest thing in the world to understand is the income tax."
  • "Reality is merely an illusion, albeit a very persistent one."
  • "The only real valuable thing is intuition."
  • "A person starts to live when he can live outside himself."
  • "I am convinced that He (God) does not play dice."
  • "God is subtle but he is not malicious."
  • "Weakness of attitude becomes weakness of character."
  • "I never think of the future. It comes soon enough."
  • "The eternal mystery of the world is its comprehensibility."
  • "Sometimes one pays most for the things one gets for nothing."
  • "Science without religion is lame. Religion without science is blind."
  • "Anyone who has never made a mistake has never tried anything new."
  • "Great spirits have often encountered violent opposition from weak minds."
  • "Everything should be made as simple as possible, but not simpler."
  • "Common sense is the collection of prejudices acquired by age eighteen."
  • "Science is a wonderful thing if one does not have to earn one's living at it."
  • "The secret to creativity is knowing how to hide your sources."
  • "The only thing that interferes with my learning is my education."
  • "God does not care about our mathematical difficulties. He integrates empirically."
  • "The whole of science is nothing more than a refinement of everyday thinking."
  • "Technological progress is like an axe in the hands of a pathological criminal."
  • "Peace cannot be kept by force. It can only be achieved by understanding."
  • "The most incomprehensible thing about the world is that it is comprehensible."
  • "We can't solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them."
  • "Education is what remains after one has forgotten everything he learned in school."
  • "The important thing is not to stop questioning. Curiosity has its own reason for existing."
  • "Do not worry about your difficulties in Mathematics. I can assure you mine are still greater."
  • "Equations are more important to me, because politics is for the present, but an equation is something for eternity."
  • "If A is a success in life, then A equals x plus y plus z. Work is x; y is play; and z is keeping your mouth shut."
  • "Two things are infinite: the universe and human stupidity; and I'm not sure about the the universe."
  • "As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain, as far as they are certain, they do not refer to reality."
  • "Whoever undertakes to set himself up as a judge of Truth and Knowledge is shipwrecked by the laughter of the gods."
  • "I know not with what weapons World War III will be fought, but World War IV will be fought with sticks and stones."
  • "In order to form an immaculate member of a flock of sheep one must, above all, be a sheep."
  • "The fear of death is the most unjustified of all fears, for there's no risk of accident for someone who's dead."
  • "Too many of us look upon Americans as dollar chasers. This is a cruel libel, even if it is reiterated thoughtlessly by the Americans themselves."
  • "Heroism on command, senseless violence, and all the loathsome nonsense that goes by the name of patriotism -- how passionately I hate them!"
  • "No, this trick won't work...How on earth are you ever going to explain in terms of chemistry and physics so important a biological phenomenon as first love?"
  • "My religion consists of a humble admiration of the illimitable superior spirit who reveals himself in the slight details we are able to perceive with our frail and feeble mind."
  • "Yes, we have to divide up our time like that, between our politics and our equations. But to me our equations are far more important, for politics are only a matter of present concern. A mathematical equation stands forever."
  • "The release of atom power has changed everything except our way of thinking...the solution to this problem lies in the heart of mankind. If only I had known, I should have become a watchmaker."
  • "Great spirits have always found violent opposition from mediocrities. The latter cannot understand it when a man does not thoughtlessly submit to hereditary prejudices but honestly and courageously uses his intelligence."
  • "The most beautiful thing we can experience is the mysterious. It is the source of all true art and all science. He to whom this emotion is a stranger, who can no longer pause to wonder and stand rapt in awe, is as good as dead: his eyes are closed."
  • "A man's ethical behavior should be based effectually on sympathy, education, and social ties; no religious basis is necessary. Man would indeeded be in a poor way if he had to be restrained by fear of punishment and hope of reward after death."
  • "The further the spiritual evolution of mankind advances, the more certain it seems to me that the path to genuine religiosity does not lie through the fear of life, and the fear of death, and blind faith, but through striving after rational knowledge."
  • "Now he has departed from this strange world a little ahead of me. That means nothing. People like us, who believe in physics, know that the distinction between past, present, and future is only a stubbornly persistent illusion."
  • "You see, wire telegraph is a kind of a very, very long cat. You pull his tail in New York and his head is meowing in Los Angeles. Do you understand this? And radio operates exactly the same way: you send signals here, they receive them there. The only difference is that there is no cat."
  • "One had to cram all this stuff into one's mind for the examinations, whether one liked it or not. This coercion had such a deterring effect on me that, after I had passed the final examination, I found the consideration of any scientific problems distasteful to me for an entire year."
  • "...one of the strongest motives that lead men to art and science is escape from everyday life with its painful crudity and hopeless dreariness, from the fetters of one's own ever-shifting desires. A finely tempered nature longs to escape from the personal life into the world of objective perception and thought."
  • "He who joyfully marches to music rank and file, has already earned my contempt. He has been given a large brain by mistake, since for him the spinal cord would surely suffice. This disgrace to civilization should be done away with at once. Heroism at command, how violently I hate all this, how despicable and ignoble war is; I would rather be torn to shreds than be a part of so base an action. It is my conviction that killing under the cloak of war is nothing but an act of murder."
  • "A human being is a part of a whole, called by us _universe_, a part limited in time and space. He experiences himself, his thoughts and feelings as something separated from the rest... a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion is a kind of prison for us, restricting us to our personal desires and to affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living creatures and the whole of nature in its beauty."
  • "Not everything that counts can be counted, and not everything that can be counted counts." (Sign hanging in Einstein's office at Princeton)
Copyright: Kevin Harris 1995 (may be freely distributed with this acknowledgement)

Kamis, 20 Oktober 2011

Bubar? Westlife?

Hari ini, gue membaca sebuah berita yang agak menyedihkan dan menyesakkan. Oke, mungkin bahasa gue berlebihan. Tepatnya... Ummm, tapi sungguh ini berita yang agak bikin gue pengen nangis. Dari sebuah akun twitter milik satu portal berita yang cukup terkenal di dunia maya dan dari akun salah satu stasiun radio di Jakarta, gue dapet kabar kalau salah satu boyband kesukaan gue, Westlife, akan bubar tahun depan. Gue agak kaget juga karena baru tanggal 5 Oktober 2011 kemarin mereka ngadain konser Gravity Tour di Jakarta, dan lagi-lagi gue nggak bisa dateng untuk kedatangan mereka yang keempat kalinya ini. Siapa sangka kalau mereka yang baru ngerilis album Gravity dan mengadakan tur dunia akan bubar tahun depan. Kabarnya, sebelum bubar, mereka akan mengadakan konser perpisahan dan merilis album Greatest Hits. Keputusan untuk bubar ini disepakati oleh keempat personil dengan alasan bahwa mereka ingin melanjutkan kehidupan mereka yang baru. Mungkin untuk usaha baru atau untuk hidup tenang bersama keluarga mereka masing-masing, mengingat umur personil yang sudah di atas 30 tahun.

Kilas balik tentang Westlife, gue menyukai boyband Irlandia ini sejak kelas 1 SMP. Dulu, saking sukanya, gue selalu mengumpulkan artikel mereka dalam sebuah kiliping yang dilengkapi dengan lirik lagu-lagu mereka. Gue juga hampir selalu membaca atau membeli media cetak yang memuat berita tentang mereka. Kedatangan mereka tanggal 5 Oktober kemarin sempat membuat gue agak "mupeng" untuk dateng dan nonton konser mereka. Tapi, akhirnya nggak jadi karena harga tiket yang lumayan mahal.

Personil Westlife yang paling gue suka adalah Shane Filan. Sang motor dalam Westlife, sosok yang sangat gue suka karena menurut gue suaranya paling bagus dan di suatu video tentang tur Westlife gue inget di mana ada satu scene yang memperlihatkan Shane sedang tertawa hingga matanya "menghilang", itu hal yang selalu gue ingat dari Shane. Kalau gue tau mereka bakalan bubar tahun depan, kira-kira gue bakal ngebela-belain nggak ya dateng ke konser mereka kemarin? Baru aja gue berandai-andai bahwa walau gue nggak nonton konser mereka kemarin, gue bakal nonton konser mereka yang berikutnya, pasti. Namun, keputusan mereka untuk bubar mengakhiri impian gue hahahaha...

Makasih ya Westlife. Makasih karena udah jadi salah satu legenda dalam hidup gue, sejak gue SMP sampai sekarang gue sudah kerja.Bahkan, gue baru aja ngunduh lagu-lagu mereka untuk didengar dari winamp komputer gue, baik lagu-lagu lama maupun baru. Love you all: Shane, Kian, Mark, Nicky, dan tentu juga Bryan yang sudah lebih dulu menjalani solo karier.


Westlife in Gravity Cover


With Bryan McFadden

Selasa, 18 Oktober 2011

Classically Issue of Urban Transportation

Pagi tadi, gue membaca sebuah postingan di twitter yang menuliskan "I Love Public Transport". Unik, gue pikir.  Di saat orang lain kesal akan kemacetan yang juga disebabkan oleh kendaraan umum, terutama mereka yang berkendaraan pribadi, masih ada sedikit pernyataan sepeti itu: "I Love Public Transport", ya aku mencintai kendaraan umum. Seorang teman pernah mengeluh kesal pada macetnya Jakarta dengan berkata, "Seandainya, di dalam tiap mobil pribadi tidak hanya di isi oleh satu orang saja." Mungkin, maksud temen gue itu, terkadang ada beberapa orang dalam sebuah keluarga yang memiliki mobil masing-masing, bisa dibayangkan!

Lain halnya dengan pilihan masyarakat akan kendaraan umum yang ada. Kereta api. Setiap pagi, untuk sampai di kantor, gue harus menyebrangi rel kereta api. Hal ini mau tak mau membuat gue memperhatikan apa saja yang bisa diamati dari kereta-kereta yang lewat. Gerbong khusus wanita dan penumpang di atas atap kereta adalah dua hal yang paling menarik menurut gue. Gerbong khusus wanita, KHUSUS WANITA. Namun, pelaksanaannya gerbong-gerbong tersebut diisi oleh kaum lekaki yang berdesakan hingga ke pintu kereta. Entah bagaimana nasib wanita yang ada di dalamnya. Lalu, bernyawa gandakah orang-orang yang naik di atas atap kereta api atau yang berdiri di sambungan antara gerbong satu dengan gerbong lainnya. Apakah hanya karena tiket di bawah harga 5000 rupiah mereka bertindak selayaknya demikian, duduk dan berdiri di tempat yang tidak seharusnya. Lalu, apa mereka pernah berpikir tentang aliran listrik yang ada di atas kepala mereka atau goncangan yang bisa membuat mereka terjatuh dari atap. Hanya karena tiket di bawah harga 5000 rupiah, tidak semahal Patas AC atau kendaraan lainnya, namun lebih aman, lalu mereka naik dan berdiri di tempat yang tak seharusnya?

Senin, 17 Oktober 2011

Dirgahayu

17 Oktober 1998. Keponakan pertama gue lahir dengan sebuah operasi penyayatan kecil di atas perut ibunya. Seorang wanita kecil yang diberi nama Sharandani Adinda Salsabella. Seorang wanita kecil yang tumbuh menjadi anak keras kepala dan cerdas. Ia menolak saat gue berniat mengantarnya pergi mengaji ke Musholla, sehingga gue hanya bisa mengawasi wanita kecil dengan kerudungnya itu dari jauh agar ia tidak terjatuh atau menjerit saat bertemu hewan yang ia takuti, ayam. Wanita kecil yang sangat takut pada balon, petir, dan film horor. Keponakan pertama yang waktu kecil sering dimarahi karena suka mengemut makanannya. Keponakan pertama yang bajunya pernah gue simpan diam-diam hanya untuk mencium wangi "bayi"-nya saat kami jauh.

17 Oktober 2011. Sekarang, wanita kecil itu sudah beranjak besar dan besar. Bahkan, hobinya pada renang, karate, dan basket membuat tubuhnya menjulang di atas tinggi badan gue, tantenya yang berbeda umur 10 tahun, yang dulu menggendongnya dan menyuapinya. Sekarang, tidak terkira banyaknya cerita yang ia ciptakan dari beragam ritme hidupnya. Sekolahnya, kegiatan lesnya, teman-temannya, kulitnya yang gelap, hobinya pada bacaan dan Korea, juga tentang kedua adik lelakinya. Ya, sekarang wanita kecil itu sudah menjadi kakak yang ditakuti kedua adiknya. Fathur dan Farrel.

Happy birthday yang ke-13 Kakak Dinda, semoga diberkahi Allah selalu. Semoga bisa jadi kakak yang terbaik untuk Fathur dan Farrel. Semoga bisa jadi yang terbaik di semua yang kamu minati. Sayangi ayah dan ibu.

Tertanda: Tante
Kapan-kapan kita tukeran komik dan novel lagi, ok! :)

Rest In Peace Mr. Apple

Steve Jobs, tokoh penting dalam dunia gadget, pendiri Apple Inc., meninggal dunia pada Rabu, 5 Oktober 2011, hari yang sama dengan hari pengunduran dirinya dari perusahaan yang Ia dirikan. Steve meninggal dalam usia 56 tahun akibat kanker pankreas yang dideritanya sejak 8 tahun belakangan dan acap kali membuatnya harus absen dari dunia bisnis yang Ia bentuk untuk menjalani pengobatan. Siapa dapat mengira ternyata ayah biologis Steve adalah seorang Suriah bernama Abdul Fattah Jandali yang ketika Steve lahir masih berumur 23 tahun, ibu kandung Steve atau pacar dari Abdul Fattah Jandali adalah seorang perempuan keturunan Jerman. Namun sejak lahir, Steve diadopsi oleh sebuah keluarga di San Fransisco karena hubungan kedua orangtuanya tidak direstui. Sampai akhir hayatnya, dikabarkan bahwa Steve jarang berkomunikasi dengan ayahnya yang pernah menjadi profesor di Universitas Nevada.

Goodbye Mr. Apple
Thanks for your dedication

Kamis, 29 September 2011

Another Bomber Story

Minggu kemarin, tanggal 25 September 2011, sekitar pukul 10.55, terjadi lagi teror bom di Indonesia. Kali ini motifnya bom bunuh diri. Peristiwa itu terjadi di Gereja Betel Injil Supenuh (GBIS), Solo. Kejadian ini membuat satu orang, yaitu pelaku bom itu sendiri, meninggal di tempat kejadian, sedangkan belasan orang luka-luka.

Gue pertama kali tau berita ini ketika hari Minggu siang itu, sepulang dari lari pagi ke Gelora Bung Karno, Senayan, gue ngebaca status BBM temen gue, seorang Nasrani, yang menulis kata-kata seperti ini (kira-kira): "Semoga pelaku bom bunuh diri di GBIS masuk neraka Jahannam." Setelah gue buka twitter, memang di timeline sedang ramai-ramainya ngomongin kasus ini.

Jenazah pelaku dideskripsikan memakai kemeja putih dan rompi. Ia masuk ke gereja saat para jemaat sedang melakukan kebaktian rutin dan membaurkan diri dengan mereka. Korban sekaligus pelaku meninggal dengan bagian perut hancur. Mungkin bom tersebut, menurut asumsi gue, diletakkan di dekat perut.

Mendengar berita ini, dan tentu saja cacian dari banyak orang terhadap sang pelaku, baik dari warga Nasrani sendiri maupun tokoh agama lainnya, gue berharap, sungguh, pelaku bom tersebut bukan lagi-lagi warga Muslim yang sudah terlalu sering dianalogikan dengan istilah "terorisme". Tapi, akhirnya, kenyataannya sesuai ketakutan gue. Saat menonton berita di televisi, pada jam makan siang di kantor, gue mendengar dari si pembaca berita kalau si bomber bernama Ahmad bla bla bla. Nama yang sangat identik dengan Musim. Ternyata, nama asli si bomber bukan itu. Gue kurang tau banyak sih, tapi, lagi-lagi menurut asumsi gue, si bomber mendapatkan nama baru untuk menyembunyikan identitas asli atau setelah mengikuti doktrin tertentu. Si pembaca berita pun mengatakan bahwa alasan pelaku untuk mengerjakan "proyek" bunuh diri itu adalah JIHAD. Oh my Godness. Gue sebagai Muslim hanya bisa mikir....arghhhh... "Look what you have done Man! Lo udah buat agama lo dan saudara lo sesama Muslim nanggung beban!" Beban di sini, maksud gue, adalah tuduhan dari pihak tertentu yang mungkin langsung menyalahkan umat Muslim dan menganggap cap teroris adalah selalu untuk Muslim. Jihad? Jadi, ini cara jihad menurut sebagian orang? Merusak ketenangan hidup umat agama lain yang bahkan mungkin nggak pernah merusak ketenangan agama gue. Okelah, mungkin gue nggak ngerti apa itu tujuan mereka, apa yang ada di pikiran mereka (tentang kaum Nasrani dan jihad), dan gue nggak paham kenapa hal-hal seperti itu yang ada di otak mereka. Ya, jihad itu memang ladang amal. Tapi, bandingin dong dengan zaman Nabi dulu. Nggak semuanya bisa disamain begitu aja. Bahkan, Nabi Muhammad Saw. bersikap sangat lembut kepada orang yang meludahi mukanya dan bersikap sangat baik walau kepada non-Muslim. Beliau dan para sahabat, menurut gue, punya cara yang "pantas" dalam menerapkan perang atau kegiatan sejenis jihad. Nggak kayak pelaku bom akhir-akhir ini.

Entahlah, sekali lagi, gue bener-bener nggak begitu paham atas masalah bom, jihad, doktrin ini-itu atau apa pun yang berhubungan. Tulisan ini hanya gue buat sebagai pelampiasan rasa kecewa gue atas langkah yang diambil para bomber yang pada akhirnya membuat nama Muslim sendiri tercoreng. Padahal, Islam itu damai.

When the world can be healed??

Rabu, 07 September 2011

Mudik Part 5

Hari kedua lebaran, seperti biasa, gue dang temen-temen SMA selalu ngadain kegiatan "keliling" dari rumah-ke-rumah, ya rumah-rumah temen-temen gue juga maksudnya. Jadi, kami akan mendatangi salah satu rumah dari kami, berkumpul di sana sebagai start, lalu mulai mendatangi rumah-rumah dari kami lainnya hingga ada sebuah rumah yang menjadi tempat "finish". Di setiap rumah, kami selalu ada kegiatan yang sudah terjadwal tiap tahunnya. Misal, di rumah si "A" adalah tempat makan siang, dll. Hampir tiap tahunnya juga, kami berusaha menyempatkan diri berkunjung ke rumah salah satu guru favorit kami, guru les matematika kami saat SMA. Seperti lebaran kemarin, kami juga sempat mampir ke rumahnya. Ada dua hal yang sangat kami tunggu bila datang ke rumah ibu guru satu ini, yaitu empek-empek dan ramalan. Yak ramalan. Suami dari ibu guru ini terkenal bisa "membaca" sesuatu. Sejak SMA, kami suka meminta sedikit ramal-ramalan dari dia. Hanya sekedar buat senang-senang sih sebenarnya. Lucu aja ngedenger garis-garis nasib yang seolah lagi dibacain. Senang juga saat mendengar bahwa murid les ibu guru ini sudah bertambah jadi ratusan. Hmmm...


To Be Continued...

Selasa, 06 September 2011

Mudik Part 4

Akhirnya, Rabu 31 Agustus 2011 jadi juga yah lebaran. Seperti biasa, kalau harai raya begini gue pasti diajak bangun lebih awal untuk beberes dan siap-siap sholat ied. Segala makanan (ada yang sempet dibuat ulang karena lebaran diundur) udah rapih di atas meja makan. Hanya saja, gue dan keluarga memutuskan untuk pergi sholat ied dulu sebelum makan-makan :9 
Setiap tahun, sejak kecil, gue dan keluarga selalu sholat ied di lapangan bola dekat rumah gue. Lapangan Tangsi. Sholat di sebuah lapangan bola seperti itu ngebuat gue bisa lebih leluasa ngeliat "keadaan" yang ada. Orang-orang yang dateng tentu lebih banyak dan sering kali gue bisa ketemu temen-temen lama gue di sana. Pulang sholat ied, gue dan keluarga sempet muter-muter ke rumah beberapa tetangga untuk sedikit silaturahim, setelah itu makan-makam, dan pergi ziarah. Ziarah ke makam bokap-nyokap dan kakak "kecil" gue. Tepatnya sih, bukan cuma makam bokap-nyokap, tapi makam kakek-nenek dan bibi gue yang dimakamin dalam satu area (makam keluarga). Agak merasa bersalah juga sih cuma bisa nengokin makam bonyok pas lebaran gini :,) pulang ziarah, gue dan kakak-kakak berkunjung ke rumah paman (adek bokap) dan juga kakek gue yang lainnya. Di rumah paman, agak "kaget" juga karena udah lama gak ngumpul serame itu. Ada nenek gue, paman, bibi, akka ipar, keponakan, sampe sepupu. Baru inget, kalau di hari lebaran pertama itu, setelah dzuhur masih ada "pasukan" lain yang bakal dateng ke rumah gue dan itu bakal lebih rame dari pasukan di rumah paman gue ini. Bener aja ternyata, setelah dzuhur ada tiga mobil dan beberapa motor yang ngebawa rombongan keluarga besar uwak gue. For your info, uwak gue punya 7 anak yang semuanya udah merid dan sekarang cucu uwak gue itu mencapai 14 orang (kalau gak salah), jadi walaupun kemarin semua keluarganya gak dateng, tapi cukup untuk membuat rumah gue menjadi "TK dadakan". Ya, begitulah keadaan rumah tiap tahunnya. kalau kata kakak gue "gapapa, setahun sekali"...hahahaha. gue juga seneng-seneng aja rumah rame gitu, anak-anak kecilnya lucu-lucu, dan lagian gue dapet THR lumayan banyak dari kegiatan ini (walau pada akhirnya THR gue dipalakin kakak cowok gue).


To Be Continued...

Senin, 05 September 2011

Just in 171 Characters

One day, she missed somebody. Somebody who near in her mind like a blood under the skin. One day that could be everyday. Each day that she never know where is the end.

Mudik Part 3

Lebaran yang pada awalnya dijadwalkan jatuh pada hari selasa, tentu saja membuat suasana kampung udah siap menerima euforia lebaran, termasuk tutupnya pasar dan beberapa toko. Sialnya, kakak gue butuh beberapa bahan mentah tambahan gara-gara sayur ketupat yang dimasak sehari sebelumnya basi. Untungnya, kakak ipar gue berhasil nemuin bahan-bahan yang dibutuhkan. Singkat cerita, sore itu kami kembali ke dapur. Berharap semoga lebaran gak ditunda lagi. Malamnya, suasana menjelang lebaran benar-benar kerasa. Gue malah sempet mikir "ini malam takbiran atau tahun baru ya?" karena tumben-tumbennya banyak banget yang ngidupin kembang api dan petasan. Jadi, malam itu adalah pertemuan antara suara takbir + kembang api+ petasan + pawai keliling. Gue sempet jalan-jalan dengan kakak gue dengan motornya sambil ngeliatin ramenya warga kampung gue yang jalan-jalan malam itu. Dan... gue bakal kangen banget sama suasana itu. Mungkin baru setahun kemudian gue akan nemuin suasana yang sama. Suasana yang dipenuhi keantusiasan warga kampung gue dalam menyambut Idul Fitri :)


To Be Continued...

Mudik Part 2

Singkatnya, senin sore semua makanan untuk menyambut hari lebaran udah lengkpa dan siap. Bahkan, makan malam pun gue sekeluarga udah pake makanan lebaran. Tapi, malamnya ada kabar kalau kemungkinan besar lebaran diundur jadi hari rabu (31 Agustus). Whooott!!! Biasanya, setelah sholat magrib, mesjid-mesjid di deket rumah gue udah diramein sama suara orang takbiran, tapi karena kabar yang belum pasti itu, hanya sekitar satu atau dua mesjid yang mengadakan takbiran. Sambil nonton sidang ishbat di TV, gue dan keluarga masih harap-harap cemas, berharapnya sih lebaran tetap jadi selasa. Tapi, akhirnya, pemerintah memutuskan lebaran jatuh pada hari rabu. Ya sudahlah, walau ada beberapa yang merayakan lebaran pada hari selasa, ikutin aja kata hati, dan lebih baik ikut kata pemimpin (a.k.a ikut yang rame). Maka, malam itu gue dan kakak gue kembali membaca niat berpuasa. Bahkan, sahur pun pake makanan lebaran. Untungnya sup buah itu belum gue buat, kalau gak, bisa hancur (basi) hoho...


To Be Continued...

Mudik Part 1

Hari minggu tanggal 28 Agustus kemarin, gue akhirnya bisa pulang mudik ke kampung halaman gue bareng kakak gue. Karena tadinya lebaran dijadwalkan jatuh pada tanggal 30 Agustus (selasa), maka mudik pada H-2 lebaran merupakan waktu yang tepat menurut gue. Sesampai di Lampung, dan begitu tiba di rumah, gue langsung cabut ke rumah teman SMA gue untuk acara buka puasa bareng. Acara ini diadain tiap tahun dan biasanya gue yang pulang mudik paling akhir. Jadi, setiap gue sampe di rumah pasti langsung cabut ke rumah teman yang ngadain buka puasa bareng itu. Sepulang dari BukBer dengan dianter temen-temen lainnya, acara sampe rumah adalah membicarakan rencana beres-beres dan masak-memasak keesokan harinya. Ternyata, keluarga besar uwak (kakaknya nyokap) berencana datang pada hari lebaran pertama dengan membawa rombongan dalam 3 mobil. Besoknya, kakak gue mau gak mau harus masak ketupat tambahan karena jumlah ketupat di rumah yang dibuat hanya 20 biji. Kakak cowok gue pun (pada keesokan harinya) merelakan diri menjaga tungku ketupat sambil "bermain" dengan burung-burung peliharaannya, sedangkan kakak cewek dan kakak ipar gue bertugas masak di dapur, mulai dari sayur ketupat hingga rendang daging sapi. Gue? Gue bertugas bantuin mereka lah, ya lebih ke tugas potong-memotong bahan mentah. Juga bertugas buat makanan ringan untuk tamu: puding dan es buah.


To be continued... 

Sabtu, 27 Agustus 2011

Gud Morning Ma Wod!!!

Saturday morning. I woke up at 6 A.M and took a bath for a while. Mandi yang terlalu pagi untuk ukuran hari libur di bulan puasa. Tapi, pagi ini gue ngerasa tidur gue udah cukup walau gue baru tidur jam 23.30. So, i can tell the world that i woke up with amazing feeling that i am so lucky with my way. Tonite, i spent so many great moments with anyone, such as take a quality time with my officemate and do love with my man by phone. Those things can make me rite after all. Semoga hari baik kemarin terulang hari ini dan seterusnya. Gue bangun lumayan pagi sabtu ini juga untuk alasan packing sebelum berangkat mudik. Tampaknya packing yang agak menghabiskan waktu dan tenaga karena 5 hari kerja membuat gue memang belum punya waktu cukup untuk mikir apa aja yang harus dipersiapkan untuk mudik. Tapi, seneng banget rasanya sudah libur dari pekerjaan dan bisa mempersiapkan segala hal untuk kepulangan gue ke kampung halaman. It's such a thing!!!

Love my day. Love my life. Love my love.

Jumat, 26 Agustus 2011

Tersendat

Ahhhh penyakit kambuh. Ngantuk di jam kerja, terutama sesudah jam makan siang begini. Apa karena gue makan terlalu banyak ya tadi (kebetulan lagi gak puasa)? Kebetulan kerjaan juga sudah mulai bisa dibawa santai pada hari terakhir kerja sebelum Idul Fitri ini. Pulang nanti, gue juga gak bisa langsung cabut ke kostan tercinta untuk segera tidur karena hari ini, setelah jam pulang kantor, ada acara buka puasa bareng sama temen-temen satu divisi. Besok pagi, seharusnya bisa bangun siang ya. Tapi, sayangnya harus packing untuk mudik. Ayeeee!!! Besok pulang ke Serang dan minggu cussss ke Lampung :)

Kamis, 25 Agustus 2011

(Tidak) Cukup

Everything about you is never enough. I will ask for more and more. Like those three words that we always heard. There will a thousand wonder about ya!

Mature or not (?)

Akhir-akhir ini gue ngerasa songong. Songong dalam artian lebih berani becandaan dan ngomong frontal padahal yang jadi lawan bicara gue adalah orang yang umurnya lebih dewasa, jabatannya lebih tinggi dari gue atau yang sifatnya belum gue kenal-kenal banget. Kayaknya gue tumbuh jadi seseorang yang agak gak sopan gitu tiap harinya. Kalau dulu (sekarang juga masih sih) gue jadi orang yang mudah banget ngerasa gak enak sama orang lain, sekarang kok gue ngerasa cuek-cuek aja ya walau tau ucapan gue bakal buat orang lain ga nyaman. Intinya sih, asal gue seneng, maka gue "nge-jeplak". Kayak tadi contohnya, di bis gue nginjek kaki seorang penumpang sebanyak dua kali, tapi tanpa ba bi bu, gue tetep munggungin orang itu dan gak minta maaf. Lain lagi, kemarin di tempat kerja, gue ngomong langsung (setengah becanda, tapi serius) tentang menu buka puasa yang gak memuaskan bagi gue di depan koordinator acara itu. Padahal, maksud gue ya ngajak ketawa sih. Gue juga berani ngecengin seorang kepala divisi di kantor di depan orang banyak walau gak di depan orangnya langsung. Sekarang, malah gue suka ngetwiit tentang isi kepala gue tanpa mikir berulang kali. Balik lagi, intinya ya selama gue ngerasa seneng. Tapiiiiii, gue takut kelakuan gue makin gak bener dan ngebuat orang lain gak nyaman. Kakak gue juga sempet ngomong kalau sekarang gue cenderung lebih emosian. Iya, gue emang pernah ngomong ketus beberapa kali ke mereka. Mungkin pengaruh lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitar gue saat ini. Mungkin pengaruh stres dari beberapa tekanan atau....jangan-jangan gue lagi cari banyak perhatian (ih gak banget deh). Hah... gak tau deh karena apa. Semoga perasaan gue aja ye. Cape deh..

Apa Saja

Kamis ini, 5 hari sebelum lebaran dan gue masih berkutat dengan pekerjaan. Senang rasanya denger cerita teman-teman yang sudah tiba di kampung halamannya atau yang sedang merencanakan mudik dalam waktu dekat. Gue sendiri baru bakal mudik hari minggu besok. Semoga arus mudik tahun ini lebih bersahabat.

Kamis ini, 5 hari sebelum lebaran dan entah apa lagi yang gue permasalahkan. Tampaknya semua berjalan dengan benar. But, ummm there's something, maybe just a lil' bit, which filled my head. Adakah yang kurang atau gue lupain akhir-akhir ini? Like i am missing something but i cant guess it.

Just enjoy the days...

Jumat, 05 Agustus 2011

Beku

Serasa ada di deket refrigator. Itu yang gue rasa hari ini, di kantor, gara-gara tempat duduk para editor yang di susun acak. Kali ini, gue dapet kehormatan untuk duduk di kursi yang letaknya pas banget di bawah blower AC. FYI, di ruangan yang gue tempati itu ada sejenis 2 AC sentral yang besar-besar dan cukup buat ngedinginin satu ruangan penuh. Sebelumnya, saat awal gue denger ada rencana pergantian tempat duduk, gue dikasih 2 opsi letak tempat duduk yang baru. Pertama, di tempat yang gak terlalu dingin tapi deket dengan mesin foto copy, fax, dan printer kantor. Kedua, di tempat yang gue dudukin sekarang. Gue akhirnya milih opsi yang kedua dengan pertimbangan opsi yang pertama bakal ngebuat gak nyaman karena bakal banyak orang yang berlalu-lalang di deket gue untuk sekedar foto copy, print, dan sebagainya. Namun, hari ini, konsekuensinya, gue beneran ngerasa duduk deket refrigator. Untung hari ini gue emang ngebawa jaket, selain kemeja yang udah ngelapisin tshirt gue. Jadi, di total gue make baju tiga lapis. Untungnya lagi, dinginnya blower itu gak ngebuat gue pusing gara-gara masuk angin atau semacamnya, entah kalo untuk hari-hari ke depannya. Satu hal lagi yang jadi sisi "ga-enak" dari tempat duduk gue yang baru, yaitu letaknya yang berada di dekat ruang salah satu bos kantor. Jadi, gue mesti ati-ati banget kalau mau ngebuka dunia maya atau males-malesan saat gawe. Tapi, at least, gue ngerasain suasana baru dan keadaan super dingin gitu gue buat analogi aja seolah-olah gue lagi di musim dingin hahahaha *ngarep

Rabu, 03 Agustus 2011

Twitting About Fasting

Hari ini ber-"kicau" ria di twiiter bareng temen-temen deket waktu jaman SMA. Jarang banget bisa ketemu ramean gitu ama mereka di twitter. Kalo di luar twitter sih, Alhamdulillah komunikasi kami tetep jalan. Apalagi kalo lagi sama-sama pulang kampung (Lampung). Saat ini, beberapa dari mereka, termasuk gue udah gawe dan nyebar tinggal di berbagai tempat. Ada yang kuliah dan kemarin baru selesai sidang di Universitas Pasundan Bandung, ada yang di IPB dan sekarang juga udah gawe di daerah Sudirman, Jakarta, ada yang masih netap di Bogor setelah lulus, ada juga yang ngedekem di Lampung, kuliah dan gawe di sana. Dulu, sebenernya, gue punya 8 orang temen deket cewe. Jadi, ditambah gue ya berjumlah 9 orang. Sembilan orang ini yang selalu ngumpul bareng walau ada aja satu atau dua orang yang kadang gak bisa ikut. Ditambah, waktu itu kita juga ngajak gabung 7 orang anak cowo yang dikenal suka ber"kelompok" atau dulu disebut geng.

Tiap tahun, tepatnya di bulan Ramadhan, sejak kami sudah lulus tentunya, kami selalu ngadain acara buka puasa bareng di rumah salah satu dari kami. Biasanya acara itu diadain 2 hari sebelum lebaran karena tanggal segitu dipastikan semua sudah pulang kampung. Biasanya, bukan cuma 9 orang plus 7 orang td yang ikut dateng. Terkadang, ada juga temen yang ngajak temen lagi. Seperti buka puasa bersama tahun 2009 kemarin. Ternyata salah satu temen gue ngundang hampir semua teman yang bisa dihubungi. Alhasil, buka puasa bersama kali itu lebih mirip sebuah reuni mini angkatan kami. Lucu aja ngeliat temen-temen yang sebagian besar udah berubah, apa lagi ngeliat temen gue yang pada jadi polisi atau TNI pada dateng dengan seragam mereka masing-masing :D 

Tahun ini, setelah perbincangan siang tadi via twitter, gue dan 4 orang temen gue yang punya akun twitter tentunya, sepakat mau ngadain buka puasa bareng pada H-2 lebaran di rumah salah satu temen gue. Insya Allah. Tapi, kemungkinan buka puasa bersama kali ini cuma dihadiri temen-temen cewe gue aja, masih rencana sih. Alasan kita sih, anak-anak cowoknya udah susah dihubungin dan mungkin yang gue tebak, takutnya mereka bakal ngajak banyak orang lagi di luar temen-temen deket, biasalah, cewek gak mau terlalu ribet. Hmmm tapi kemungkinan juga, pada akhirnya gue dan temen-temen akan ngajak geng cowok itu buat ngeramein suasana -______-" Its meannn.......

Semoga rencana ini bakal kembali terlaksana. Kangen banget ngumpul dengan mereka. Ngomongin masa-masa sekolah selalu bikin ketawa atau malah mencak-mencak :D
I can not wait my closest friends :)

Lyric

Baru sadar, ternyata lagu dari Dashboard Confessional yang judulnya This Ruined Puzzle enak juga. Check the lyric out >>

This ruined puzzle is beige with the pieces all face down
so the placing goes slowly.
The picture's of anything other than it's mean to be.
But the hours they creep,
the patterns repeat.
Don't be concerned, you know I'll be fine on my own.
I never said "don't go."

I've hidden a note,
it's pressed between pages that you've marked to find your way back.
It says, "Does he ever get the girl?"
But what if the pages stay pressed,
the chapters unfinished,
the storied too dull to unfold?
Does he ever get the girl?

This basement's a coffin.
I'm buried alive.
I'll die in here just to be safe.
I'll die in here just to be safe.
'Cause you're gone.
I get nothing
and you're off with barely a sigh.
I never said, "Goodbye."

but I've hidden a note,
it's pressed between pages that you've marked to find your way back.
It says, "Does he ever get the girl?"

but I've hidden a note,
it's pressed between pages that you'll read if you're so inclined.
It says, "Does he ever get the girl?"

But the hours they creep,
the patterns repeat.
Don't be concerned, you know I'll be fine on my own.
I never said "don't go."

Does he ever get the girl?

Selasa, 02 Agustus 2011

Nothin' To Do Yeah!

Ternyata, rasanya GAK ENAK kalo ga ada kerjaan. MEMANG kerjaan numpuk bikin stres. Tapi, hari ini sungguh gue mati gaya. Sebuah pekerjaan sudah di-handle oleh orang lain dan pekerjaan lain yang harusnya dikerjain hari ini malah belum muncul. Apa ini yang disebut MAkan GAji BUTa (MaGaBut). Bagaimana kalau Magadir (edisi Ramadhan). Awas ye kalau tau-tau nanti kerjaan dateng numpuk. Sekarang, gue berharap jarum jam cepet berputar ke arah setengah 5 sore. Pulang dan nyari ta'jil buat berbuka puasa :9

4th Chapter

Sand: "We will win this battle, dear! Please, dont think too much about the chance or failure."
Jill    : "I do." (But, i'm sorry for being not sure, cause you are the man who can be moved easily)

3th Chapter (Dear God)

One nite, she prayed to God before she fall asleep. In the morning, she did it again. Also, in the afternoon and in everytime she breath. The same pray, just a lil' pray. But, for her long last hope. For her love and her lover too.

--One time in the Jill's Room

Puasa

Hari kedua di bulan Ramadhan. Akhirnya, Insya Allah, hari ini gue bisa puasa. Kemarin, hari pertama terpaksa gak ikutan dan menanggung sedikit malu gara-gara kepergok makan-minum di pantry kantor :D Mungkin, bulan puasa tahun ini bakal kerasa banget sebulannya karena dimulai pas tanggal 1 Agustus dan berakhir tanggal 29 Agustus. Hal yang berbeda dari puasa tahun ini adalah karena gue ngejalanin puasa dengan status udah gawe. Kalau tahun lalu, masa-masa puasa dilalui dengan nulis skripsi dan nunggu jadwal sidang skripsi. Alhamdulillah tahun ini udah gawe. But, ups! Berarti tahun ini gue udah mulai nyiapin dana sendiri buat zakat fitrah dan nyumbang buat bikin camilan lebaran (ketupat dkk) hahaha. Insya Allah siapppp...

Ada beberapa hal yang gue anggep sebagai ujian di bulan puasa tahun ini. Pertama, akhir-akhir ini migrain gue sering kumat kalo telat makan dikit. Ya gimana ini kalo puasa. Udah gitu gejala mag juga tampaknya mau datang (apa sudah datang). Kalau gitu, setiap sahur gue mesti membabi buta ngisi perut. Gak gitu juga sih. Kedua, beberapa hari ini lagi mupeng ngeliat iklan-iklan beasiswa buat ngelanjut kuliah. Ngimpinya sih bisa go abroad, tapi ternyata syarat buat ke sana ajegile ngejelimet. Dulu juga sempet beli buku tentang kuliah lintas negara dan isinya ngebuat down. Syaratnya berat cuy! Udah deh, sekarang cari-cari info aja, dapet di dalem negeri pun gue bakal sangat senang. Kalau gak beasiswa, ya bisa nabung gitu buat bayar sendiri :p (Aminnnn)

And.. I count the day.. Kayak anak-anak sih, tapi bodo ah. Pokoknya diitung hari ini lebaran adalah 27-28 hari lagi hha. H-28 + H-15 >> Udah kayak rumus ikatan kimia. Yipiieeee..
God, give me a strength yaaaa...

2nd Chapter

Jill    : "Do you know something Sand?"
Sand: "...."
Jill    : "I do hope and pray that we'll be stayed together always. But, i know it's getting hard for us, umm maybe."

Senin, 01 Agustus 2011

1st Chapter

Sand: "Why did you always think if we will be broke up someday?"
Jill    : "Because, i will ready to lose you anytime if i did it."

Sabtu, 30 Juli 2011

Bisa

Why did everyone push me for one thing when i was trying to save it for being strong. Let me try to do our own bussiness and maybe i will show the world that i can. Lets do hope and ready for all possibilty :)

Jumat, 29 Juli 2011

Hari Ini

Finally, i feel the time that others called maturization
Although its just a lil bit
Here, i meet anyone new, such as a girl who got frowned when she's face the pressure
and somebody like a robot
They, maybe, have changed my point of view
I also got a partner who couldnt stay calm and liked to make some noise
But, when that person wasnt here again, it's change something
Day after day, its getting more slack, and we stuck in loneliness
Maybe, the postive point that i've got is a new way to thought
I can do hope that i get any new processes which can make me more mature, from here
If i dont know where is the end, so i have to go through this way easily..
Just make the flow like it must do
Go bless us :)

Jumat, 22 Juli 2011

This song always makes me remember my dad :)


Simple Plan-Perfect

Hey Dad look at me 
Think back and talk to me 
Did I grow up according 
To plan? 
Do you think I’m wasting 
My time doing things I 
Wanna do? 
But it hurts when you 
Disapprove all along 

And now I try hard to make it 
I just want to make you proud 
I’m never gonna be good 
Enough for you 
I can’t pretend that 
I’m alright 
And you can’t change me 

‘Cuz we lost it all 
Nothing lasts forever 
I’m sorry 
I can’t be Perfect 
Now it’s just too late 
And we can’t go back 
I’m sorry 
I can’t be Perfect 

I try not to think 
About the pain I feel inside 
Did you know you used to be 
My hero? 
All the days 
You spent with me 
Now seem so far away 
And it feels like you don’t 
Care anymore 

And now I try hard to make it 
I just want to make you proud 
I’m never gonna be good 
Enough for you 
I can’t stand another fight 
And nothing’ alright 

Chorus


Nothing’s gonna change 
The things that you said 
Nothing’s gonna make this 
Right again 
Please don’t turn your back 
I can’t believe it’s hard 
Just to talk to you 
But you don’t understand 

Chorus
Chorus