Rabu, 16 Mei 2012

Delapan - Helaan Nafasku Saja

 Sepagi itu aku sudah menemuimu. Di saat hari masih sepearuh terasa dingin karena embun, dan langit belum sepenuhnya disinari matahari, aku sudah datang ke tempatmu. Bukankah ini hari yang penting bagi kita?
Kau masih diam di sana, bahkan saat langkahku makin dekat denganmu. Aku memperlambat jalanku dan menggenggam bunga-bunga kesukaanmu. Semoga kau bahagia pagi ini atas kedatanganku. Aku duduk tak jauh dari kau berdiam. Menyapamu dan memandangmu terus, walau kau hanya membalas semuanya lagi-lagi hanya dengan diam.
“Apa kabar? Kau nyaman di sini?”
Suara burung-burung yang terbang berhijrah dari utara ke selatan akhirnya mengisi ruang hampa di antara kau dan aku. Aku sedikit bergidik karena menurutku lebih baik bila hanya kita berdua di sini. Aku kembali bicara:
“Tenanglah, aku terus berdoa agar kau selalu mendapatkan yang terbaik. Oh iya, ini beberapa kuntum Lily untukmu. Kau selalu suka bunga ini, cantik.”
Aku meletakkan rangakaian bunga itu di dekatmu. Bunga cantik dan berwarna putih. Menggambarkan dirimu dan hatimu, cantik dan putih, terutama saat terakhir aku melihat wajahmu. Semua masih sunyi, bahkan di hari penting kita ini. Hari di mana lima tahun lalu kita merasakan kebahagiaan tumpah ruah dalam sebuah fase baru yang disebut pernikahan. Sebuah ikatan berkomitmen yang nyatanya membuat kita justru semakin ringan tanpa merasa terikat. Kebahagiaan lima tahun lalu yang harus selesai dua tahun kemudian karena satu hal, leukemia. Kau masih diam, tak ada suara, kecuali helaan nafasku dan suara seorang penjaga makam yang tengah bekerja menyapu rerumputan. Aku menyentuh pusaramu yang tanahnya sedikit basah karena embun, kemudian memejamkan mataku.
“Selamat hari jadi kelima tahun, cantik. Entah sampai kapan aku bisa lepas dari bayang dirimu. Bahagialah terus di sana.”
Lalu, air mataku menetes tanpa dikehendaki. Aku tahu kau tidak suka aku begini. Di sana, aku yakin kau melengok untuk melihatku. Tak apa bila kau mengasihani aku, cantik.

Blue – Breath Easy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar