Senin, 04 Februari 2013

Tennesse


To: Ryan McDusen

Halo, Dear. How R you? Bagaimana musim panas di Tennesse? Oh God, how could I miss you so much like this.  Kamu tahu kita sudah 6 bulan tidak bertemu. Sejak kepergianmu pulang ke tanah kelahiran. Tempat di mana sebuah band tumbuh, band yang akhirnya membuat kita bertemu pertama kali di Garuda Wisnu Kencana, Bali, satu tahun lalu. Lima manusia (ya, sebelum menjadi 3) yang bermain musik, menjadi kesukaan kita bersama. Paramore.

Sebenarnya mudah saja mengenangmu, seperti sekarang. Memutar lagu-lagu mereka ketika menulis surat ini, tergugu karena sesekali mengusap kenangan yang menggenang di pelupuk mata. Lalu, nada-nada itu terdengar lembut dan menyenangkan.

And when it rains on this side of town, it touches everything. Just say it again and mean it. We don’t miss a thing. You made yourseldf a bed. At the bottom of the blackest, and convinced yourself that it's not the reason you don't see the sun anymore . . .

Kamu tentu ingat betul liriknya. Yeah, its been so long time ago. We met for the first time in the rainy night. Butiran hujan turun memaksa kita berlari menuju venue lebih cepat. Ketika itu, maafkan aku tak sengaja menginjak kencang kakiku hingga kamu memasang muka marah. Tanpa diatur ternyata kita duduk bersebelahan di tribun. Pertemuan pertama berlanjut ke pertemuan berikutnya. Makin hangat dan dekat. Dari satu event ke event lain. Berpegangan tangan dari lagu ke lagu. Mengenakan tees dan handband kesukaan. Mengenang bisikanmu saat kebisingan mengelilingi: “I love you, My Lucy.”

Menyakitkan memang saat kita harus berpisah. Namun, kita tak benar-benar berpisah. Masih bisa bertemu kapan pun waktu berkehendak. Saat liburan musim semi nanti mungkin. Bukankah kamu bilang rindu suasana Indonesia? Merasakan cuaca yang katamu hangat, padahal menurutku panas. Sekiranya kamu akan segera datang, membawa ingatan dan menciptakan cerita. Jangan sedih karena kita sebenarnya selalu bersama dalam rasa memiliki.

This time I will be listening, sing us a song and we’ll sing it back to you. We could sing our own but what would it be without you . . . this heart, it beats, beats for only you . . .

Mungkin kata-kata itu agak berlebihan. Tapi, memang hanya nama Ryan McDusen . . . emm . . . maksudku, aku benar-benar ingin melihatmu Mr. Caucasian. Oh iya, kamu sudah mendengar lagu-lagu dari Novel American? New band of Josh Farro. I think it’s good. Kita selalu menyayangkan mengapa Duo Farro keluar dari Paramore. Tapi, aku pikir Hayley, Taylor, dan Jeremy akan bisa bertahan seperti dulu. Bukan soal kehilangan, tapi berusaha tetap kuat. Yeah, maybe like us. Seperti kata-kata Hayley di atas tees putihku “Keep Fighting with Love”. Tees yang berhasil ditandatangi melalui perjuangan keras kita. Walau kamu tidak mendapatkannya. Tapi, aku pikir di Tennese kamu memiliki akses lebih luas untuk bertemu mereka. Ah, kapan kita bisa menghabiskan waktu bersama berbicara mengenai lagu-lagu itu lagi.

Masih banyak yang ingin aku sampaikan. Mungkin kamu bisa menelponku saat sudah tidak sibuk atau sekadar mengirim e-mail singkat. Semoga semua ujian kuliahmu mendapat nilai terbaik. Sampaikan salam untuk bunga-bunga musim panas. I miss you much.

From: Lucy Erlita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar