Di tanganku,
enam dawai itu masih bergelinjang, bergantian memadukan nada per nada menjadi
sebuah ritme, dan akhirnya membentuk alunan kidung yang bergema terbawa angin
di tempat kuberdiri sekarang. Sedari tadi, cukup banyak orang berlalu-lalang
lewat di depanku dan tak sedikit yang menoleh kemudian melemparkan koin dan
kertas ke dalam kotak gitarku.
Kebanyakan dari
mereka, yang lewat, adalah orang-orang yang memilih untuk berjalan di sore hari
ketimbang menaiki sepeda atau transportasi umum. Bukan karena jarak yang dekat,
namun lebih karena lamanya waktu dapat membuat mereka menikmati lebih lama pula
indahnya sore bersama orang-orang yang mereka butuhkan. Sepasang suami-istri
muda berjalan beriringan dan sang istri mendorong kereta bayinya, kakek-nenek
yang berjalan sangat pelan dan tampak menceritakan kisah-kisah mereka satu sama
lain, anak-anak kecil yang bergerombol dan berlarian pulang sekolah, atau
sepasang perempuan-lelaki yang saling mengaitkan jari mereka.
Aku ingat sebuah
lagu. Lagu dari segala lagu. Terbaik dari beberapa yang kusuka. Mengapa aku baru mengingat lagu ini sekarang,
sejak keberadaanku di depan toko kue ini sepanjang sore hingga malam sejak
seminggu yang lalu. Nada riang mengawali. Lalu, aku tak menginginkan siapa pun
peduli, aku hanya ingin menyanyi dan merasakan momen yang sama tiap bulannya.
Mereka diam-diam menyimak dan mendekat. Makin lama, makin banyak. Tersenyum,
berdendang, dan menggerakkan badan. Hingga lagu ini selesai diiringi tepuk riuh
berpasang-pasang tangan dan hujan koin, juga kertas. Aku tertawa memamerkan
gigi-gigiku, bukan sekadar karena euphoria
ini, namun karena kahadiranmu dari balik jalan. Kemudian, berhenti tak jauh
dariku.
“Bagaimana pertunjukkanmu hari
ini?” Tanyamu saat aku menghampiri.
“Terbaik dari beberapa hari yang
sudah-sudah. Karena sebuah lagu.”
“Aku mendengarnya. Lagu yang sama
setiap bulannya. Dan kau selalu melakukan yang terbaik” Jawabmu.
“Happy anniversary.” Kataku di depan wajahmu.
Plain White T's - 1, 2, 3, 4 I Love You
Tidak ada komentar:
Posting Komentar