Ternyata
teori-teori biologi, mulai dari yang diungkapkan oleh Darwin hingga teori
Kosmis, atau ide bahwa manusia adalah mamalia dan vivipar, tidak mampu
menyentuh sebuah fakta bahwa manusia adalah makhluk ultra-peka atau
ultra-sensitif. Dua hal tersebut akhirnya membuat manusia menjadi makhluk lemah
super-unik. Kenapa disebut ultra-peka dan ultra-sensitif? Karena kenyataannya
manusia, saya, Anda, mereka, terkadang sangat peka terhadap yang orang lain
lakukan, terutama hal negatif. Aneh rasanya bila kita harus 'mengiyakan' bahwa
orang lain lebih tertarik membicarakan kekalahan daripada kemenangan kita,
bahkan bila mereka itu sahabat atau keluarga Anda sendiri. Pikir, deh! Dan
tanyakan; Apa hal negatif lebih seru dibicarakan? Di sisi lain, manusia menjadi
sangat sensitif, hatinya mudah tersinggung dan beubah-ubah.Yeah, human is a
human. Mereka indah karena lemah, mereka terkadang sangat 'disfungsional' dan 'complicated', oleh
karena itu menjadi menjadi makhluk super-unik. Lagi-lagi, mungkin soal budaya.
Saya pikir, beberapa orang di negara lain tidak 'seperhatian' orang Indonesia
yang saking perhatiannya sampai bisa menyebarkan berita dengan cepat dari mulut
ke mulut. Weird!
Tapi, sungguh kasihan bila lagi-lagi harus menyalahkan negeri
sendiri. Karena tidak semua orang begitu atau bahkan saya sendiri yang seperti
itu. Tapi, berbicara hal ini tentu didasari oleh pengamatan sendiri. May
God saves us from the other's annoying thinking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar