Dulu, saat gue melamar sebagai tenaga pendidik mata pelajaran Bahasa Inggris, seorang penguji yang mewawancarai gue adalah wanita keturunan Cina yang sebelumnya berkuliah di Australia, sebelum akhirnya bekerja sebagai salah satu staf penting di lembaga itu. Beliau mengatakan, ada dua profesi yang sangat dihormati orang lain, bahkan mungkin oleh orang yang jabatannya lebih tinggi. Apakah dua profesi itu? Jawabannya adalah GURU dan DOKTER. Di sini jelas bahwa kedua profesi ini berhubungan dengan pendidikan dan nyawa orang lain, maka patutlah disebut sebagai dua profesi yang sangat mulia.
Hidup gue sendiri, gak bisa lepas dari kisah tentang guru dan pendidik. Nyokap gue dulunya adalah seorang kepala sekolah sekolah dasar di mana gue dan kakak gue juga bersekolah. Keadaan ini membuat gue selalu bisa melihat kegiatan nyokap saat dia ada di kantornya (bagaimana tidak, bahkan saat istirahat gue sering kali ada di ruangan nyokap). Hal ini pula yang membuat gue bisa mengenal banyak guru, teman-teman nyokap, dan pendidik dari sekolah lain saat gue diajak oleh nyokap dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan jabatannya. Lain halnya dengan bokap. Bokap adalah seorang pegawai negeri sipil di departemen pendidikan dan kebudayaan. Suatu jabatan dan lembaga yang juga sangat dekat dengan dunia pendidikan, termasuk guru. Jabatan bokap juga membuat gue sering bertemu dengan orang-orang dari dunia pendidikan karena lagi-lagi gue sering sekali diajak dalam berbagai kegiatan kedua orangtua gue.
Ada istilah yang mengatakan bahwa bila orangtua kita adalah seorang guru atau pendidik, maka salah satu dari anak-anak mereka kemungkinan akan memiliki profesi yang sama di kemudian hari. Namun, di keluarga gue, hal ini belum terbukti. Yah, mungkin karena minat dari gue dan kakak-kakak gue yang tidak mengarah ke sana. Bahkan, keempat kakak gue tidak ada yang berkuliah di bidang yang berkaitan dengan pendidikan, apa lagi pekerjaannya. Kecuali kakak ketiga gue yang pernah menjadi guru komputer di lembaga kursus. Hanya gue, sebagai anak terakhir, yang berkuliah di jurusan yang berkaitan dengan ilmu pendidikan. Pada tahun 2006, gue memutuskan masuk jurusan Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, walau sejujurnya saat memilih jurusan ini, gue gak tau gambaran apa yang harus gue lakukan saat kuliah dan saat lulus nanti. Dari beberapa orang, gue tau bahwa jurusan ini mempersiapkan lulusan untuk bekerja di bidang pendidikan, namun tidak untuk mengajar, lebih ke arah manajemen seperti kurikulum dan penataan pendidikan.
Selepas lulus tahun 2010, dengan bekal minat pada mata pelajaran Bahasa Inggris, gue sempet mengajar bimbel dan privat. Bimbel untuk anak SD dan privat untuk anak SMA, tentu saja untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pekerjaan ini cukup memberi pengalaman bagi gue dalam dunia mengajar. Saat magang menjelang kelulusan pun gue sempet mengajar sebagai tenaga admin dan guru Bahasa Inggris di sebuah SMK. Namun, pekerjaan ini gak berlangsung lama. Saat itu, gue berpikir passion gue sesungguhnya bukan (atau lebih tepanya belum menuju ke arah) mengajar. Januari 2011, gue diterima sebagai tenaga editor buku pelajaran, hingga saat ini.
Namun, sekali lagi, hidup gue memang gak jauh-jauh dari cerita tentang guru dan pendidik. Selain karena kedua orangtua yang bekerja di bidang pendidikan, gue juga kuliah di kampus yang terkenal dengan jurusan kependidikannya. Bahkan, teman-teman gue pun kebanyakan adalah orang-orang dengan gelar sarjana pendidikan. Oleh karena itu, gue pengen ngucapin SELAMAT HARI GURU. Jasa kalian, para guru, tidak terkira. Memberi tahu dan berbagi ilmu, juga kasih sayang, selayaknya orangtua kedua. Terima kasih :)
*Sampai di sini, gue teringat guru-guru gue saat sekolah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar