Hari rabu, tanggal merah. Sebenernya, mau hari rabu kek, hari apa kek, tetep aja menyenangkan, asal bukan tanggal merah pas weekend. Tanggal merah bertepatan jatuh di angka 29.Akhir bulan. Sehari sebelumnya, harusnya jumlah saldo rekening bertambah. Bank yang gue pilih karena, katanya, proses pengiriman saldo akan lebih cepat, ternyata menghadapi sedikit, entah apalah itu, sejenis kerusakan sistem atau kemalasan sistem, yang pasti rekening gue gagal bertambah pada tanggal yang seharusnya (dibaca: gajian mundur).
Hari rabu, tanggal merah. Beberapa anggota keluarga gue ngajak ngumpul di rumah salah satu kerabat dekat dari pihak nyokap di rumahnya, daerah Jakarta Selatan. Kumpulan dari beberapa keluarga kecil yang udah bisa bikin pasukan besar. Banyak anak-anak. Mulai dari yang belum bisa berjalan sampai yang tingginya udah lebih dari gue. Makan bareng, lalu para bocah itu ngeborong es krim, syukur gue dapet satu biji. Pulang ngumpul, keluarga kakak gue ngajak ke Town Square daerah Cilandak. Gue yang belum pernah ke sana udah girang aja, tapi nasib berkata lain. Parkiran kendaraan penuh padet, sehingga mereka (tanpa persetujuan gue) memutuskan pulang dan ga jadi masuk ke Town Square itu. Alih-alih, rombongan kecil itu malah ngajak ke pusat perbelanjaan daerah Tangerang yang udah jadi langganan mereka saat jalan-jalan. Gue pikir, kalo gue ikut bakal susah lagi buat mikirin jalan pulang ke kosan. Mending gue balik ke kosan.
Hari rabu, tanggal merah. Bangun cukup pagi untuk ukuran hari libur. Tanpa tidur siang. Tapi, walau rekening gagal nambah, hari ini, di acara kumpul kerabat itu, gue dapet sedikit tambahan saldo non-bank. Lumayan, buat jajan-jajan. Berkah silaturahmi. Hahahaha... Thx God.
Hari rabu, tanggal merah. Berarti besok bukan harpitnas. Bukan weekend. Besok adalah weekday yang sempet terputus sedikit karena a lil' break day. Rabu, tanggal merah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar