Begini, kalau tidur terlalu cepat. Kadang mikir, enak ya mereka yg bisa tidur tepat waktu dan bangun juga tepat waktu, tidur cukup delapan jam, atau mereka yg walau tidur terlalu cepat tapi nggak terbiasa terbangun lagi, atau mendusin.
Gue, sejak kuliah, mulai terbiasa dgn imsomnia dan jadwal tidur yg terlalu larut. Akhirnya menjadi biasa dan tidak ada rasa khawatir. Padahal, waktu kecil gue akan mengeluh bahkan nangis kalau susah tidur.
Seperti malam ini, sepulang gawe, sesudah makan, mandi, dan setelah waktu isya selesai, gue tertidur. Memang akhir-akhir ini gue cenderung lebih mudah mengantuk saat badan sudah menempel ke kasur. Pukul 22 gue terbangun, tentu saja. Hal ini sudah pasti terjadi kalau gue tidur terlalu cepat dari biasanya karena jam tidur gue yg "normal" adalah pukul 22 ke atas.
Setelah terbangun, gue sempet bermain dengan Blackberry gue, lalu tertidur kembali. Pukul 23 kembali terbangun untuk...kembali bermain dengan smartphone itu. Gue pun teringat kalau gue belum sikat gigi, untung sudah mandi. Setelah ditinggal tidur oleh Argo yang sebelumnya berkirim BBM dengan gue hingga pukul 24, gue berjanji pada diri sendiri paling lambat pukul 01.00 pagi gue akan tidur, jeda waktu gue habisin dengan mendengar MP3 dan melihat video-video musik favorit koleksi gue. Tapi nyatanya, sampai saat ini, pukul 2 pagi lewat, gue belum mengantuk sama sekali. Salah satu hal yang nggak gue suka saat sulit tidur adalah rasa ingin bolak-balik ke toilet karena beser, dan malam ini terjadi lagi.
Hari ini gue masih harus masuk bekerja. Pukul 5.10, saat alarm berbunyi, mungkin mata gue masih akan sulit untuk dibuka. Menjadi zombie kembali. Halo kamis!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar